Jembrana, Bali – Sebanyak 90 mahasiswa semester 3 Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar kegiatan kuliah lapangan di Bali sebanyak 90 mahasiswa. Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas akhir semester yang terintegrasi antara mata kuliah Sejarah Kebudayaan Indonesia dan Ekonomi Mikro. Mengusung pendekatan multidisipliner, mahasiswa menggali pembelajaran terkait sejarah, budaya, ekonomi, dan demografi melalui serangkaian kuliah umum, wawancara tokoh, serta interaksi langsung dengan masyarakat setempat.
Kunjungan pertama dilaksanakan di Desa Adat Loloan, Jembrana, dengan lokasi utama di Masjid Agung Baitul Qadim, masjid tertua di wilayah tersebut. Dalam kegiatan ini, mahasiswa mendapatkan materi dari Kepala Desa Loloan, anggota DPRD Kabupaten Jembrana Hasbil Ma’ani, S.Pd, pegiat sejarah Fahrul Mahally, S.E, serta tokoh masyarakat setempat. Pembahasan difokuskan pada proses islamisasi di Bali yang mayoritas penduduknya beragama Hindu, dengan menyoroti akulturasi budaya Melayu dan Bugis di Kampung Loloan. Selain itu, para mahasiswa juga menyaksikan pameran prasasti bersejarah, termasuk Al-Qur’an tertua yang ditulis tangan pada tahun 1238 H/1824 M oleh Tuan Guru Datuk Ya’kub Trengganau dari Malaysia.
Kegiatan dilanjutkan ke Desa Tegal Tugu, yang dikenal dengan sistem pengelolaan pertanian Subak, warisan budaya dunia UNESCO sejak 2012. Di desa ini, mahasiswa mendapatkan penjelasan dari Kepala Desa mengenai kearifan lokal dalam sistem Subak dan mengikuti acara pertukaran vandel antara UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan pihak desa. Setelah itu, para mahasiswa melakukan observasi langsung di area persawahan untuk memahami praktik pengelolaan pertanian berbasis kearifan lokal.
Kunjungan terakhir berlangsung di Desa Adat Panglipuran, yang terkenal sebagai desa terbersih ketiga di dunia versi UNESCO. Desa ini memiliki ciri khas berupa deretan rumah adat dengan pura di depan setiap bangunan. Mahasiswa diberikan tugas untuk mewawancarai penduduk setempat mengenai kearifan lokal dan kondisi perekonomian warga. Melalui wawancara ini, mahasiswa mendapatkan wawasan tentang harmoni antara tradisi budaya dan pengelolaan lingkungan yang menjadi ciri khas masyarakat Bali.
Kegiatan kuliah lapangan ini memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang dipelajari di kelas ke dalam konteks nyata. Dengan memadukan pembelajaran sejarah, budaya, dan ekonomi, mahasiswa mampu memahami keterkaitan antara berbagai aspek kehidupan masyarakat lokal. Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat jejaring akademik antara UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan komunitas lokal di Bali, serta membuka wawasan mahasiswa terhadap keunikan budaya Indonesia.
Koresponden: Azharotunnafi